Rabu, 05 Desember 2012

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi



A.  Judul percobaan
Percobaan ini berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.

B.   Tanggal percobaan
Percobaan ini dilakukan pada tanggal 30 November 2012.

C.   Tujuan
1.      Mempelajari pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
2.      Mempelajari pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi
3.      Mempelajari fungsi katalis dalam laju reaksi

D.   Dasar teori
·        Konsentrasi
Pada umumnya konsentrasi zat berkaitan dengan jumlah partikel zat terlarut. Makin besar konsentrasi zat, maka jumlah partikel zat terlarut makin banyak dan jarak antarpartikel makin dekat, sehingga tumbukan makin sering terjadi dan reaksi berlangsung lebih cepat. Dari hal ini maka dapat disimpulkan bahwa makin besar konsentrasi zat, maka makin cepat reaksi berlangsung. 

·        Luas Permukaan
Untuk reaksi yang melibatkan zat padat, luas permukaan sentuh dapat memengaruhi laju reaksi. Makin besar luas permukaan bidang sentuh, maka makin banyak jumlah partikel, sehingga frekuensi tumbukan antarpartikel makin banyak dan laju reaksi makin cepat. Untuk reaksi yang melibatkan pereaksi dalam bentuk padat, luas permukaan zat bertambah jika ukurannya diperkecil.
Suatu reaksi melibatkan pereaksi dalam bentuk padat. Perubahan laju reaksi semata-mata sebagai akibat perbedaan ukuran kepingan. dalam hal ini, ukuran kepingan kita sebut variabel bebas (variabel manipulasi), perubahan laju reaksi (waktu reaksi) sebagai variabel terikat (variabel respons), semua faktor lain yang dibuat tetap disebut variabel kontrol.
Suatu zat akan bereaksi apabila bercampur danbertumbukan. Pada pencampuran reaktan yang terdiri dari dua fase atau lebih, tumbukan berlangsung pada bagian permukaan zat. Padatan berbentuk serbuk halus memiliki luas permukaan bidang sentuh yang lebih besar daripada padatan berbentuk kepingan atau butiran. Semakin luas permukaan partikel, maka frekuensi tumbukan kemungkinan akan semakin tinggi sehingga reaksi dapat berlangsung lebih cepat.

·        Katalis

Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi tetapi zat itu sendiri tidak mengalami perubahan yang kekal (tidak dikonsumsi atau tidak dihabisakan). Selain Katalis juga ada yang terdapat katalis negatif atau inhibitor yaitu zat yang dapat memperlambat reaksi.
Fungsi katalis adalah memperkecil energi aktivasi dan memperbanyak pusat-pusat aktif, sehingga pada suhu yang sama akan memperbesar harga laju reaksi. Katalis dalam industri kimia dapat membantu mempercepat terjadinya reaksi atau membantu mempercepat terjadinya reaksi suatu zat.
Reaksi kimia terjadi karena adanya tumbukan yang efektif antara partikel-partikel zat yang bereaksi. Tumbukan efektif adalah tumbukan yang mempunyai energi yang cukup untuk memumtuskan ikatan-ikatan pada zat yang bereaksi. (James E. Brady, 1990).








E.   Alat dan bahan
·        Konsentrasi
1.      neraca 
2.      botol bermulut sempit 
3.      stopwatch 
4.      balon 
5.      HCl 3 M 
6.      HCl 1 M
7.      CaCO3
·        Luas Permukaan
1.      neraca 
2.      botol bermulut sempit 
3.      stopwatch 
4.      balon 
5.      asam asetat
6.      cangkang telur

·        Katalis
1.      tutup kaleng
2.      korek api
3.      gula batu
4.      abu rokok
F.   cara kerja

·        Konsentrasi

1.      Timbang sebanyak dua kali CaCO3 masing-masing 4 gram.
2.      Masukkan masing-masing 4 gram CaCO3 ke dalam balon yang berbeda.
3.      Ambil dua buah botol, isi botol pertama dengan 10 ml HCl 1 M, dan isi botol kedua 10 ml HCl 3 M.
4.      Siapkan stopwatch
5.      Letakkan mulut balon pada mulut botol tanpa menuang isi balon.
6.      Tuangkan isi balon pada masing-masing botol secara bersamaan dan catat waktu yang diperlukan sampai balon mengembang.

·        Luas Permukaan

1.      Timbang sebanyak dua kali cangkang telur, masing-masing 4 gram.
2.      Gerus salah satu bagian sehingga menjadi serbuk.
3.      Masukkan kedua cangkang yang berbeda bentuk tadi (serbuk dan utuh) ke dalam balon yang berbeda.
4.      Ambil dua buah botol, isi masing-masing botol dengan asam asetat 10 ml.
5.      Siapkan stopwatch.
6.      Letakkan mulut balon pada mulut botol tanpa menuang isi balon.
7.      Tuangkan isi balon pada masing-masing botol secara bersamaan dan catat waktu yang diperlukan sampai balon mengembang.

·        Katalis

1.      Letakkan gula batu diatas tutup kaleng
2.      Tutup salah satu sudutnya dengan abu rokok lalu sulut dengan korek api di tempat abu itu





G.   Data pengamatan
·        Konsentrasi
No.
Konsentrasi HCl
Waktu
1.
1 M
53.98 sekon
2.
3 M
08.20 sekon

·        Luas Permukaan
No.
Ukuran Cangkang Telur
Waktu
1.
Utuh
01.25.57 menit 
2.
Serbuk
01.04.89 menit

·        Katalis
Gula batu dicampur dengan abu dapat terbakar, dalam kondisi ini gula batu sebagai katalis. Sedangkan abu rokok kalau dibakar sendiri tidak bisa terbakar.

H.   Analisis data
·        Konsentrasi
Data di atas menyatakan bahwa HCl 3 M dapat mengembangkan balon dengan waktu 08.20 sekon yang lebih cepat daripada HCl 1 M yang lebih lama dalam mengembangakan balon yaitu dengan waktu 53.98 sekon.



·        Luas Permukaan
Data di atas menyatakan bahwa cangkang telur berbentuk utuh dapat mengembangkan balon dengan waktu 01.25.57 menit yang lebih lambat dengan cangkang telur yang berbentuk serbuk yang dapat mengembangkan balon dengan waktu 01.04.89 menit.

·        Katalis
Data di atas menyatakan bahwa gula batu sebagai katalis dapat membuat yang mulanya abu rokok tidak bisa terbakar menjadi terbakar. Dari hasil percobaan diatas menunjukkan bahwa katalis dapat memperkecil energi aktivasi dan memperbanyak pusat-pusat aktif, sehingga pada suhu yang sama akan memperbesar harga laju reaksi. Sehingga dapat dikatakan bahwa katalis dapat membantu mempercepat terjadinya reaksi suatu zat.



I.     Kesimpulan
·         Maka dapat diketahui bahwa pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi  dapat mempengaruhi cepat atau lambatnya laju reaksi.
Pada data percobaan konsentrasi terlihat makin besar konsentrasi HCl, laju reaksi makin cepat, maka dapat dikatakan :
Makin besar konsentrasi, laju reaksi makin cepat
·        Pada percobaan besar luas permukaan cangkang telur berbentuk serbuk dan berbentuk kepingan, permukaan cangkang telur berbentuk serbuk akan bereaksi lebih cepat daripada cangkang telur berbentuk kepingan.
Luas permukaan bidang sentuh cangkang telur  dalam bentuk serbuk lebih besar daripada cangkang telur berbentuk kepingan dalam massa yang sama. Dengan demikian dapat dikatakan:
Makin luas permukaan bidang sentuh, makin cepat laju reaksi
·        Dari hasil percobaan diatas menunjukkan bahwa katalis dapat memperkecil energi aktivasi dan memperbanyak pusat-pusat aktif, sehingga pada suhu yang sama akan memperbesar harga laju reaksi. Sehingga dapat dikatakan bahwa katalis dapat membantu mempercepat terjadinya reaksi suatu zat.
Katalis hanya dapat mempercepat laju reaksi tanpa ikut bereaksi, sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali.













Daftar Pustaka

Anshory, Irfan. 2000. Kimia 3 SMU Untuk Kelas III. Jakarta: Erlangga.
_____. 2000. Kimia SMU I. Jakarta: Erlangga.
BSNP. 2006. Standar Isi KTSP. Jakarta.
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar “Konsep-Konsep Inti”. Jilid 1 dan 2. Jakarta: Erlangga.
Fessenden, Ralp J and Joan S. Fessenden. 1986. Kimia Organik, Edisi Ketiga Jilid 1. Alih          Bahasa A.H. Pudjaatmaka. Jakarta: Erlangga.
Kitti, Sura. 1996. Kimia 3B Untuk Kelas III SMU. Klaten: Intan Pariwara.
Keenan, C.W. kleinfelter, D.C. and Wood, J.H. 1984. Ilmu Kimia Untuk Universitas, Edisi Keenam Jilid II. Alih Bahasa A.H. Pudjaatmaka. Jakarta: Erlangga.
Maria Kuswati, Tine dkk, 2005. Sains Kimia Kelas 1A, 2A, 3A. Jakarta: Bumi Aksara.
Nana Sutresna. 1994. Penuntun Belajar Kimia I. Bandung: Ganecha Exact.
Newmark, Ann. 2000. Jendela Iptek Kimia. Jakarta: Balai Pustaka.
Parning dan Horale. 2005. Kimia 1A, 2A, 3A. Jakarta: Yudhistira.
Petrucci, Ralph. 1993. Kimia Dasar, Prinsip, dan Terapan Modern, Edisi Keempat. Jilid 3. Alih Bahasa Suminar. Jakarta: Erlangga.
Sudarmo, Unggul. 2005. Kimia Untuk Kelas X, XI, XII. Jakarta: Erlangga.
Sukarjo. 2007. Sains Kimia SMA/MA Kelas X, XI, dan XII. Jakarta: Sinar Grafika.
Tim Oxford University Press. 2005. Oxford Ensiklopedia Pelajar, Edisi Keenam. Jakarta: Widyadara.
Trisnawati, Agusniar. 2000. Kamus Kimia Bergambar (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
BSE (Buku Sekolah Elektronik)
Irfan Permana. 2009. Memahami Kimia 1 Kelas 10. Penerbit: Pusat Pebukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Ari Harnanto, Ruminten. 2009. Kimia 1 Kelas 10. Penerbit: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Budi Utami, Agung Nugroho Catur Saputro, Lina Maha. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Penerbit: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Crys Fajar Pratana, Antuni Wiyarsih. 2009. Mari Belajar Kimia 2 Kelas 11. Penerbit: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Budi Utami, Agung Nugroho Catur Saputro, Lina Maha. 2009. Kimia 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Penerbit: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Budi Utami, Agung Nugroho Catur Saputro, Lina Maha. 2009. Kimia 3 Program Ilmu Alam. Penerbit: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Ari Harnanto, Ruminten. 2009. Kimia 3 Kelas 12. Penerbit: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sumber: http://donytriosa.blogspot.com/2011/12/laporan-kimia-tentang-faktor-faktor.html

 

4 komentar: